Asam Manis Si Buah Gandaria

Asam Manis Si Buah Gandaria

Kenal dengan buah gandaria? Saya yang asli orang Kalimantan awalnya juga tidak tahu, karena buah yang rasanya asam-manis ini di tempat saya disebut ramania. Bahkan, karena warna bijinya yang unik, yaitu ungu, maka warna ungu juga dikenal dengan istilah warna bigi ramania (=biji gandaria) dalam Bahasa Banjar (Kalimantan Selatan). Unik kan? Saya belum pernah menemukan keping biji tumbuhan lain yang warnanya ungu selain biji buah gandaria. Nama ilmiah tanaman ini adalah Bouea macrophylla. Gandaria hidup di dataran rendah 0 – 500 m dpl. Ia adalah tumbuhan yang menyukai banyak air.

Bahan Rujak yang Menyegarkan

Saat ini (bulan Februari – Maret), di daerah saya lagi musim buah gandaria. Buahnya yang masak banyak dijual orang di pinggir jalan. Para penjual buah gandaria itu mematok harga Rp. 5.000,- per piring (berisi sekitar 12 – 15 buah). Buah berwarna kuning dengan kulit licin itu disusun membentuk piramida untuk menarik minat pembeli yang berlalu-lalang di jalan. Buah gandaria yang masak dimakan sebagai campuran rujak (pancuk, dalam Bahasa Banjar). Boleh juga dimakan tanpa campuran buah lainnya, dengan bumbu kecap manis atau bumbu rujak petis. Segar deh pokoknya. Tapi awas, terlalu banyak mengkonsumsi buah ini bisa menyebabkan sakit perut karena kandungan asamnya yang tinggi.
Buah gandaria yang masak mengandung banyak sekali vitamin C. Jadi bagus sekali untuk dikonsumsi. Setiap 100 gram buah terkandung 100 mg vitamin C. Selain itu juga terkandung beta karoten 23 mg (yang bagus untuk mata), kalsium, fosfat, zat besi, serat,tiamin, dan riboflavin.

Buah gandaria yang masak biasanya tidak terlalu awet untuk disimpan, paling-paling hanya bertahan 3 hari di dalam kulkas. Jika dibiarkan di luar kulkas, mungkin hanya segar dalam waktu 2 hari atau satu hari, setelah itu tidak segar lagi dan tampak kulitnya sedikit mengkerut dan kendur. Buah ini dapat lebih awet jika sebelum disimpan di kulkas dicuci bersih dulu, kemudian ditiriskan sampai kulitnya kering, karena kalau kulit buah yang tipis itu basah, biasanya akan cepat busuk yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak coklat yang semakin lama semakin melebar.

Sumber Vitamin C

Buah gandaria yang masak mengandung banyak sekali vitamin C. Jadi bagus sekali untuk dikonsumsi. Setiap 100 gram buah terkandung 100 mg vitamin C. Selain itu juga terkandung beta karoten 23 mg (yang bagus untuk mata), kalsium, fosfat, zat besi, serat,tiamin, dan riboflavin.

Musim Buah Gandaria

Pohon ramania atau gandaria ini biasanya mulai berbunga di akhir musim kemarau, kemudian mulai matang di musim penghujan. Peralihan fungsi lahan dari kebun menjadi perumahan menjadikan populasi tanaman ini semakin berkurang. Apalagi regenerasinya jarang dilakukan. Pengalaman waktu saya masih anak-anak, saat musim buah gandaria adalah saat yang menyenangkan. Saya bersama kawan-kawan pergi ke kebun gandaria untuk menikmati buah ini langsung dari pohonnya. Biasanya pohon gandaria relatif mudah untuk dipanjat. Cabang-cabang dan dahannya banyak serta kuat. Pohonnya selalu rindang karena daunnya lebat dan hijau, sejuk rasanya bila duduk di dahannya. Posisinya biasanya mendatar (membentuk sudut 90 derajat) dengan batang utama. Buahnya keluar dari ranting-ranting kecil yang biasanya terkulai menjuntai. Saya dan kawan-kawan biasa membawa kecap manis dalam kemasan sachet yang disobek sedikit ujungnya dengan gigi. Jadi, saat ada buah gandaria ranum yang berwarna kuning oranye, langsung dipetik lalu ditetesi dengan kecap manis. Kalau ingat jaman dulu, saya suka tersenyum sendiri, buah gandaria tanpa dicuci langsung dilahap saja.

Sambal Terasi Buah Gandaria

Berbeda dengan buahnya yang masak, buah gandaria yang masih mentah (muda) yang berukuran sebesar kelereng cocok dibuat sebagai bahan sambal terasi (sambal acan dalam Bahasa Banjar). Membuat sambal acan berbahan dasar buah gandaria muda sangat mudah. Caranya adalah sebagai berikut:

Bahan-Bahan

  • 5 siung bawang merah
  • 10 buah cabe rawit (sesuai selera)
  • Garam 1 sendok teh
  • Vitsin secukupnya
  • Gula pasir ¼ sendok teh
  • Terasi udang ½ potong
  • Minyak goreng (secukupnya)
  • 3 buah gandaria muda

Langkah-langkah

  • Bawang merah digoreng sampai benar-benar masak dan lunak, dapat dilihat dari warnanya yang kecoklatan
  • Ulek cabe rawit dengan garam sampai halus
  • Tambahkan bawang merah yang telah digoreng, terasi udang yang telah dibakar, dan gula, ulek sampai halus.
  • Belah dua buah gandaria muda, buang bijinya, kemudian iris tipis-tipis.
  • Ulek kasar buah gandaria bersama bahan halus lainnya tadi, tambahkan sedikit air.
Nah, jadilah sudah sambal acan ramania (sambal terasi buah gandaria). Sambal terasi ini sangat cocok disajikan bersama daun singkong rebus, bunga (tongkol) pisang rebus, dan kacang panjang, atau lalapan lainnya. Untuk variasi, anda dapat menambahkan 3 butir kemiri yang dibakar di atas arang. Dijamin rasanya semakin maknyusss. Selain sebagai sambal untuk lalapan, sambal ini dapat digunakan untuk melumuri ikan betok atau ikan gabus yang dibakar. Nikmati bersama nasi putih panas di siang hari. Enaknya pol.

Pepes Ikan Bumbu Gandaria

Ibu saya suka sekali ikan pepes. Biasanya berbahan dasar ikan sungai atau rawa. Di dalam pepesan itu diselipkan irisan-irisan tipis buah gandaria muda, batang serai, dan irisan bawang merah. Jika menggunakan ikan-ikan yang berukuran besar seperti ikan patin atau baung, maka terlebih dahulu dipotong-potong sehingga mudah membungkusnya dengan daun pisang, atau dapat juga menggunakan anak ikan gabus, anak ikan sepat, atau ikan seluang. Pepesan ikan dengan bumbu buah gandaria muda ini dapat dimasak dengan cara dikukus, dikukus lalu dibakar, atau langsung dibakar di atas arang. Ikan pepes akan terasa nikmat dengan adanya buah gandaria muda. Rasa asam dan aromanya yang khas akan menggugah selera dan menerbitkan air liur.

Bagaimana dengan daerah anda? Adakah buah gandaria di sekitar tempat tinggal anda? Diapakan saja buah yang satu ini? Dibikin sambal juga atau sekedar dimakan sebagai salah satu bahan rujak? Bagi pengalaman anda tentang buah unik ini di sini pada kolom komentar. Wassalam.

4 comments :

  1. bentuknya seperti buah jeruk yia bos...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan, ukurannya jauh lebih kecil, diameter sekitar 3 - 4 cm. Kulit tipis dan halus (dapat langsung dimakan dengan kulitnya). Lebih berkerabat dekat dengan mangga. Lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Gandaria biar lebih jelas.

      Delete
  2. Buah gamdaria memang rasanya masam dan campur manis mbak-dulu pernah saya liburan ke ambon maluku disana banyak sekali buah gandaria-disana buah tersebut kurang laku mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena mudah memperoleh dan banyak ya, karena itu jadi kurang laku. Memang biasanya kehadiran buah gandaria berbarengan dengan kehadiran buah-buahan yang lain yang juga. Di daerah saya sini saja, kehadirannya berbarengan dengan musim buah duku, durian, manggis, hingga cempedak.

      Delete

Terima kasih telah berkomentar di http://novehasanah.blogspot.com
Komentar anda adalah apresiasi bagi kami, karena itu berkomentarlah dengan sopan.

Mohon untuk tidak meninggalkan link aktif pada kolom komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...